BONGKAR RAHASIA NEGARA

jeffriegerry12@gmail.com
0

 


BONGKAR RAHASIA NEGARA

Di planet Duka Luna, ada sebuah negara bernama Brekele Country, tempat di mana hukum lebih aneh dari mimpi buruk, politik lebih absurd dari sinetron, dan pemimpinnya lebih misterius dari resep rahasia warteg.

Suatu hari, seorang pria yang terkenal dengan keanggunan wajahnya yang luar biasa (setidaknya menurut dirinya sendiri), bernama Jeffrie Gerry, nan amat sangat ganteng banget ..... Itu dia...!!!, tengah berkampanye. Dengan semangat membara dan penuh keyakinan, ia berdiri di atas mobil bak terbuka, menggenggam baliho besar bergambar calon pemimpin baru negara itu: Babon Biang Panu, sosok misterius yang tak seorang pun pernah lihat wajahnya tanpa efek blur.

"Rakyat Brekele Country! Saatnya perubahan! Saatnya kita memilih pemimpin yang benar-benar berkompeten dan... uh... berwibawa!" teriak Jeffrie dengan penuh semangat.

Namun, di belakangnya, temannya, seorang pria tak bernama (karena terlalu tidak penting untuk diberi nama dalam sejarah negara ini), tiba-tiba iseng dan menendang pantat Jeffrie. Tentu saja, sebagai pria dengan martabat setinggi tower sinyal 5G yang nggak pernah nyambung, Jeffrie pun murka.

Dengan amarah yang membara, ia membalikkan badan dan menghantam kepala temannya dengan balihonya sendiri!

"Ku pukul kamu dengan gambar Babon Biang Panu ini!" teriaknya penuh semangat.

Suasana pun menjadi kacau balau. Para pendukung kampanye terdiam dalam ketakutan, seekor kucing liar mendadak kabur seakan merasakan firasat buruk, dan seorang nenek-nenek yang sedang jualan gorengan tiba-tiba menutup gerobaknya, menyadari bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

Tak lama kemudian, sirene polisi berbunyi, dan dalam sekejap, Jeffrie Gerry, nan amat sangat ganteng banget ..... Itu dia...!!! ditangkap oleh pasukan keamanan.

"Anda ditangkap atas dua tuduhan berat!" seru seorang polisi berbadan sebesar kulkas dua pintu.

"APA?! Tuduhan apa?!" protes Jeffrie.

"Tuduhan pertama: Menghina! Anda telah memukuli orang dengan gambar calon pemimpin negara. Hukuman: 6 bulan penjara!"

"APA?! Itu cuma gambar! Itu bukan penghinaan, itu seni bela diri baliho!" teriak Jeffrie, tapi polisi tetap membacakan tuduhan berikutnya.

"Tuduhan kedua: Bongkar Rahasia Negara!"

Semua orang terkejut. Kamera-kamera wartawan segera fokus ke wajah Jeffrie yang mulai kebingungan.

"Rahasia negara? Apa yang sudah aku lakukan?" tanya Jeffrie bingung.

Polisi itu mengangkat balihonya dengan penuh kewibawaan, menunjuk tepat ke wajah Babon Biang Panu yang tergambar di situ.

"Lihat baik-baik!" kata polisi itu. "Kamu telah MEMBUKA WAJAHNYA!"

Semua orang di sekitar terkejut, bahkan seorang penjual bakso yang lewat tiba-tiba menjatuhkan dagangannya.

"Tunggu... jadi, Babon Biang Panu ini—"

"SHHHHH!" Polisi buru-buru menutup mulut Jeffrie dengan tangannya. "Jangan katakan namanya dengan terlalu jelas!"

"Tapi ini CUMA GAMBAR! Aku nggak buka topeng siapa pun! Ini cuma gambar yang dicetak di percetakan murah yang tintanya luntur kena hujan!" protes Jeffrie.

"TIDAK PEDULI! Ini sudah melanggar Pasal 404: Barangsiapa yang tanpa izin mengungkap wajah calon pemimpin Brekele Country, dianggap telah membocorkan rahasia negara!" teriak polisi itu. Dan di kenakan pasal berlapis yaitu " pasal 234 jid sam sue " yang berbunyi " barang siapa yang merokok sendiri dan tidak bagi bagi sama penguasa akan di hukum 20 tahun penjara dan rokok disita beserta puntung dan asbak nya ", benar - benar Absurd dan gila... gak masuk akal. Tapi itulah undang undang yang di buat hasil kesepakatan masyarakat sendiri yang memilih wakilnya ditutupi matanya pakai serbet makan.

Hukuman untuk pelanggaran ini? 20 tahun penjara!

Jeffrie Gerry, nan amat sangat ganteng banget ..... Itu dia...!!! pun tercengang. Wajahnya yang tampan memucat seperti lemari es kehabisan listrik.

"JADI, MEMUKUL ORANG DENGAN BALAIHO HUKUMANNYA 6 BULAN, TAPI MENAMPILKAN WAJAH ORANG DI GAMBAR HUKUMANNYA 20 TAHUN?!"

Polisi mengangguk dengan penuh wibawa. "Tepat sekali. Itulah keadilan di Brekele Country!"

Para pendukung Babon Biang Panu pun bertepuk tangan sambil bersorak, "Hidup keadilan! Hidup hukum yang masuk akal!"

Jeffrie hanya bisa terdiam, pasrah saat borgol dingin melingkar di tangannya.

Di persidangan, hakim yang dikenal dengan sebutan Yang Mulia Tukang kena Sogok mengetuk palunya dengan semangat.

"Jeffrie Gerry, nan amat sangat ganteng banget ..... Itu dia...!!!, Anda bersalah atas dua tuduhan berat! Apakah ada pembelaan sebelum saya menjatuhkan hukuman?"

Jeffrie menghela napas. "Baiklah, kalau memang ini hukum di negara ini, aku cuma ingin mengajukan satu pertanyaan..."

"Silakan!" kata hakim.

Jeffrie mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata, "Berarti, kalau aku memukul polisi dengan gambar Babon Biang Panu ini, aku bakal dapet hukuman berapa tahun?"

Hakim, jaksa, dan seluruh pengunjung sidang terdiam.

Ketegangan memenuhi ruangan. Para jurnalis mulai mengetik cepat di laptopnya. Seorang pengacara mulai berkeringat deras.

Akhirnya, setelah beberapa menit berpikir keras, hakim pun mengetukkan palunya dan berkata,

"SEUMUR HIDUP!"

Jeffrie pun makin frustasi. "KENAPA?!"

"Karena selain menghina, membocorkan rahasia negara, kamu juga menyerang aparat penegak hukum! Itu pelanggaran tiga kali lipat!"

Jeffrie hanya bisa tertawa gila.

Di dalam penjara, Jeffrie merenung sambil menggambar wajah Babon Biang Panu di dinding selnya dengan arang sisa makanan gosong.

"Apakah Babon Biang Panu ini benar-benar Babon yang panuan, atau hanya sekadar monyet yang jarang bulu?" gumamnya.

Tiba-tiba, seorang narapidana tua yang sudah mendekam selama 50 tahun mendekatinya, menepuk pundaknya, dan berkata dengan suara berat, "Anak muda... pertanyaan itu adalah rahasia negara nomor satu. Jangan sampai kau menambah hukumanmu jadi seumur dua kali hidup."

Jeffrie pun terdiam. Dan di Brekele Country, logika kembali beristirahat dengan tenang.

TAMAT.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)