Berikut ilustrasi satir dari ruang sidang futuristik di planet "Hi Hi Ha Hi". Dalam gambar, pengadilan dipenuhi dengan penonton yang tertawa, sementara hakim dengan mikrofon besar mendengarkan pembelaan seorang "pengacara komedian." Jeffrie Gerry, terdakwa yang dituduh "Terlalu Ganteng untuk Berkendara," tampak bingung sekaligus terhibur. Latar belakangnya menampilkan arsitektur alien yang absurd dengan meteran tawa melayang, mengukur seberapa keras penonton tertawa.
Jangan Tanya Keadilan, Dia Sudah Pindah ke Luar Negeri
Daftar Isi
Pendahuluan: Keadilan, Dimana Kamu?
Planet "Hi Hi Ha Hi" dan Negara "Eh Ketawa"
Ekonomi: Kaya Rakyat, Miskin Pemerintah
Studi Kasus: Pengadilan Si Ganteng
Contoh Praktis: Cara Mencari Keadilan di Planet Absurd
Kesimpulan: Keadilan Sudah Pergi, Kita yang Tertinggal
Penutup: Harapan di Tengah Tawa
Ajakan Positif: Jangan Lupa Ketawa
Evaluasi: Renungkan Sebelum Ketawa
1. Pendahuluan: Keadilan, Dimana Kamu?
Di galaksi "Andro Absurds," tepatnya di planet "Hi Hi Ha Hi," ada sebuah negara bernama "Eh Ketawa" yang memiliki sistem hukum paling inovatif di seluruh jagat raya. Konsepnya sederhana: semakin lucu kasusnya, semakin tidak masuk akal hukum yang berlaku. Di negara ini, keadilan bukanlah tujuan, melainkan hiasan—seperti bumbu penyedap yang tidak pernah benar-benar digunakan.
Jeffrie Gerry, seorang pemuda dengan paras yang diklaimnya sendiri sebagai "sangat ganteng, kalau dilihat dari sudut yang tepat dan dengan pencahayaan tertentu," telah menjadi korban dari sistem keadilan yang sangat modern: siapa yang punya tawa lebih keras, dia yang menang.
2. Planet "Hi Hi Ha Hi" dan Negara "Eh Ketawa"
Di planet "Hi Hi Ha Hi," hukum dibuat berdasarkan polling suara tertawa terbanyak. Jika sebuah kasus masuk pengadilan, hakim akan menentukan keputusan berdasarkan jumlah penonton yang tertawa lebih kencang saat satu pihak berbicara. Tidak ada bukti, tidak ada saksi—hanya ada decibel tertawa.
Jeffrie Gerry pertama kali sadar akan keanehan ini ketika ia ditilang karena "terlalu ganteng saat berkendara." Polisi setempat, yang dikenal dengan julukan "Polisi Selfie," menganggap wajahnya terlalu memesona hingga membahayakan pengguna jalan lain. Bukannya membela diri dengan argumen hukum, Jeffrie malah harus menyewa seorang "komedian hukum" yang bisa membuat hakim dan penonton tertawa agar ia dibebaskan.
3. Ekonomi: Kaya Rakyat, Miskin Pemerintah
Di negara "Eh Ketawa," ekonomi berjalan dengan sistem yang sangat aneh. Pemerintah selalu miskin, tetapi rakyat selalu kaya. Mengapa? Karena pajak hanya dibayarkan oleh orang yang menangis saat membayar. Jika seseorang bisa tertawa saat menyerahkan pajaknya, maka dianggap tidak perlu membayar karena "hati mereka cukup bahagia untuk berbagi."
Sementara itu, Presiden negara "Eh Ketawa" selalu memilih kebijakan ekonomi berdasarkan hasil lotre dadakan. Setiap warga berhak memberikan saran ekonomi, dan saran yang paling konyol justru yang paling mungkin diterapkan. Tahun lalu, ada kebijakan "Semakin Banyak Bercanda, Semakin Banyak Subsidi," yang akhirnya membuat setiap warga sibuk mencari cara agar terlihat bahagia, meskipun dompet mereka sudah berisi daun kering.
4. Studi Kasus: Pengadilan Si Ganteng
Jeffrie Gerry pernah terseret kasus hukum yang menghebohkan: "Kasus Kesombongan Berlebihan."
Seseorang yang tidak disebut namanya (kemungkinan besar iri hati) menggugat Jeffrie karena dianggap "terlalu percaya diri dengan kegantengannya." Proses persidangan berlangsung selama tujuh jam, di mana jaksa mencoba membuktikan bahwa Jeffrie sebenarnya tidak seganteng yang ia kira.
"Silakan tersenyum di depan kamera ini," kata hakim.
Jeffrie pun tersenyum.
Para juri tertawa.
"Lihat! Ini bukan senyum ganteng, ini senyum pas-pasan! Saya tuntut hukuman 10 tahun meragukan diri sendiri!" kata jaksa dengan penuh semangat.
Sayangnya, Jeffrie tidak punya cukup uang untuk menyewa pengacara yang lebih lucu, sehingga ia kalah telak.
5. Contoh Praktis: Cara Mencari Keadilan di Planet Absurd
Jika Anda pernah berkunjung ke planet "Hi Hi Ha Hi" dan membutuhkan keadilan, berikut adalah beberapa cara yang mungkin bisa membantu:
Sewa Stand-Up Lawyer – Pengacara di planet ini bukan ahli hukum, melainkan ahli komedi. Pastikan mereka bisa membuat hakim tertawa sampai tersedak.
Gunakan Kostum yang Menghibur – Orang dengan pakaian paling nyentrik biasanya dianggap lebih bisa dipercaya.
Jangan Pernah Menangis di Persidangan – Menangis berarti kalah, karena akan dianggap terlalu serius.
Tertawakan Diri Sendiri Sebelum Orang Lain Melakukannya – Jika Anda bisa mengolok-olok diri sendiri sebelum lawan melakukannya, Anda sudah selangkah lebih dekat dengan kemenangan.
6. Kesimpulan: Keadilan Sudah Pergi, Kita yang Tertinggal
Di negara "Eh Ketawa," keadilan bukan sesuatu yang dicari, melainkan sesuatu yang ditertawakan. Semakin absurd kasusnya, semakin besar peluang menangnya. Jeffrie Gerry mungkin merasa bahwa dunia ini tidak adil baginya, tetapi ia juga menyadari bahwa tidak ada gunanya mengeluh—karena satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan tertawa.
7. Penutup: Harapan di Tengah Tawa
Meski keadilan telah lama hengkang ke luar negeri dan memilih menetap di planet lain yang lebih waras, Jeffrie tidak menyerah. Ia kini mendirikan organisasi "Ganteng but Not Guilty," yang bertujuan membantu para korban ketidakadilan hukum yang terjadi karena alasan konyol.
8. Ajakan Positif: Jangan Lupa Ketawa
Jika Anda pernah merasa bahwa dunia ini tidak adil, ingatlah satu hal: tidak semua orang yang kalah di pengadilan memiliki hak untuk tertawa. Jadi, selama masih bisa tertawa, Anda masih punya harapan.
9. Evaluasi: Renungkan Sebelum Ketawa
Apakah keadilan benar-benar hilang, atau hanya berubah bentuk?
Jika keadilan harus pindah ke luar negeri, negara mana yang akan menampungnya?
Seberapa sering kita tertawa atas ketidakadilan, tanpa sadar kita menjadi bagian dari masalah itu sendiri?
Sekian refleksi satir dari Jeffrie Gerry, yang masih percaya bahwa suatu hari nanti, hukum akan kembali waras. Tapi sampai hari itu tiba, tertawa saja dulu.
terkesan bodoh tapi lucu banget nih cerita...
BalasHapus